Memberi Melebihiku " Bagian 6 - END"


Ya Allah, tolong beri  Ibu Asih tempat yang layak di sisi-Mu, seorang ibu dengan hati dan jiwa luar biasa.

Seorang manusia berhati malaikat yang tidak pernah mengeluh dengan keadaannya meskipun dirinya sangat renta.

Seorang ibu dengan prinsip hidupnya  yang tak di miliki oleh benyak orang, pantang meminta dan selalu berserah kepada-MU.

Pelukan hangatnya masih terasa  sampai sekarang. Banyak pelajaran hidup yang sudah ibu berikan kapadaku. Sangat banyak dalam waktu yang ses ingkat itu.

Ketika banyak orang berlomba – lomba menunjukan apa yang di milikinya, mengejar  uang untuk menjadi kaya raya. Ibu dengan mudahnya mengatakan hanya ingin di kubur layaknya manusia.

Hatiku teriris mendengar perkataan itu dari  bapak, rasanya mati pun jika tak memiliki sepeserpun uang, kita hanya di anggap sebagai bangkai  yang siap untuk di buang seperti bangkai hewan.

Terimakaih banyak Ibu Asih, aku akan selalu mendoakanmu  dalam setiap ibadah  di sepanjang hidupku. Semua kata – katamu akan menjadi bekal untuk perjalanan hidupku.

Aku sangat bahagia  sempat memiliki  seorang ibu sepertimu. Bagiku, Ibu akan selalu menjadi ibu yang luar biasa untukku.
Selamat jalan Ibu Asih.

~
Tujuan hidup manusia adalah untuk mati. Kita hidup hanya untuk memperbanyak perbuatan baik  agar bekal kita cukup menuju kehidupan yang abadi setelah kematian.  Terkadang kita mencari uang  dan menggunakannya hingga  lupa ada hak orang lain yang membutuhkannya. Terkadang juga kita lupa bahwa dalam setiap   tindakan kita adalah hal yang mencerminkan seperti apa kita sebenarnya.   
Saat kita tidak mampu melihat  ke atas langit, lihatlah ke bawah tanah, betapa malangnya mereka yang terbaring dan menjerit agar  bisa kembali hidup dan berbuat baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi " Pemilik Mahkota Ratu dari Surga"

Air putih atau teh dan kopi?

Kecewaku tak berujung "simpang jalan part I"