Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Cinta yang tak tepat

Saat perasaan berkata tak mampu maka hati terasa tercabik Kemudian hadir sedikit benci Benci yang begitu besar dalam hati Saat sebuah cinta datang Namun kita tak siap untuk menerimanya sama saat kita tertidur tengah malam dan ada orang yang mengetuk pintu kita tak mampu untuk bangun dan membukanya, meskipun kita mendengarnya Lihatlah sungai itu yang telah dangkal ketika musim hujan datang Dan ketika sungai itu di aliri air yang begitu besar yang terjadi adalah bencana karna sungai itu tak bisa menerimanya Meskipun air membawa kehidupan Namun ia juga mampu membawa bencana         yaitu saat ia datang pada tempat yang tak tepat yang mengakibatkan airmata ikut mengalir Mengertilah bahwa cinta tidak bisa di paksakan Pahamilah bahwa cinta berawal dari perhatian Mengertilah  bahwa hati masih terluka Jadilah teman yang menenangkan dan menyejukan Hingga akhirnya perasaan nyaman hadir menggantikan cinta

Si Tua Bangka Mental Tempe!

"Mau pukul? Pukul aja pa, bunuh sekalian aku. Kenapa diam ayooo pukul". Ucapku dengan berteriak dengan derai air mata "Pergi kau dari hadapanku anak jalang!". Ucap papa penuh penekanan yang terdiam dengan tangan yang siap memukulku. "Huh, tidak punya nyali untuk membuhuh darah dagingmu sendiri, ?". "Dasar mental tempe". Ucapku penuh penekanan dan esmosi yang membara  "Apa kau tidak tau bahwa kau telah membunuhku se utuhnya. Aku hidup seperti mayat hidup yang tak memiliki arti dan tujuan. Aku Cacat ! Aku lahir dari keluarga yang tak pernah sama sekali aku inginkan". Aku berteriak membuat mama menangis menilai pertengkaranku dengan papa. Namun ia di peluk oleh kaka perempuanku.  Papa hanya termenung, diam dan terpaku. Tak ada pukulan atau sebuah tamparan yang aku terima. Hanya umpatan kecil yang selalu aku terima.  Dan pada akhirnya aku mengeluarkan seluruh emosiku dalam satu kalimat yang tajam.

Aku lebih baik "3"

Kalo kata orangtua jama dulu atau yang masih tinggal di daerah perkampungan yang masih banyak pepohonan dan tanah lapang. Mereka selalu bilang " maghrib, ayo masuk. Jangan di luar". Karena waktunya untuk solat maghrib dan memang itu adalah waktu bagi para lelembut untuk keluar rumah. Beda dengan kita yang beraktifitas di siang hari. Setan lebih senang aktifitas di malam hari karena tidak ada sinar matahari. Karena mereka lebih suka hawa lembab dan dingin.  Biasanya kalo di desa, adzan maghirb berkumandang, anak - anak kecil berlarian menuju masjid dan pengajian untuk mengaji. Nah ada sebagian anak kecil yang usianya 3 sampai 5 tahun itu mereka gak ikut solat, malah jajan di warung.  Singkat cerita ada seorang anak laki - laki bernama Reza. Ia membeli eskrim dan memakannya sambil berjalan melalui jembatan. Karena letak warungnya ada di sebrang pendopo tempatnya mengaji.  Lalu ada segerombolan lelembut anak kecil yang berlarian keluar rumah dan hendak

Aku lebih baik " 2"

Sama halnya seperti manusia, iblis pun punya kerajaan. Mereka terbagi ke dalam beberapa bagian kerajaan di dunia lelembut. Layaknya manusia yang terbagi ke dalam beberapa negara dan benua. Letak kerajaan lelembut ini banyak jumlahnya di setiap daerah. Mereka memilih tempat yang sepi dan jauh dari jangkauan manusia. Seperti di lembah, gunung, ataupun di laut. Tau kan cerita nyi roro kidul yang menguasai laut selatan jawa. Tau juga kan cerita Segitiga Bermuda yang sangat angker itu. Yaps, itu adalah contoh kerajaan mereka yang letaknya di dasar lautan. Siapapun yang memasuki wilayahnya akan di tangkap dan di jadikan tawanan. Di jadikan budak atau bahkan di jadikan sebagai tumbal persembahan kepada sang Iblis, yaitu nenek moyang mereka yang hingga saat ini masih hidup. Ada cerita menarik mengenai dunia lelembut. Kisah seorang anak kecil yang makan eskrim dan di buntuti oleh sebangsa lelembut di sore hari ketika waktu maghrib akan tiba. ****** Ce

Aku lebih baik " 1"

Siapa yang sudah nonton film joker angkat tangan!  Yang lagi viral dari kutipan film ini adalah  " orang jahat berawal dari orang baik yang di sakiti"  Hmmmm. Kalo denger kalimat itu jadi inget kisah yang sangat melegenda ini.  Siapa yang tak kenal kisah Iblis yang di tendang dari surga karena tidak mau sujud kepada Nabi Adam atas perintah Allah?  Buat teman - teman yang muslim pasti tau dong ya kisah ini. Yups, hampir sama dengan kisahnya si Joker. Dulu iblis juga sangat patuh dan selalu taat pada perintah Allah. Hingga ketika Allah menciptakan sepasang manusia yaitu Adam & Hawa. Dan Allah meminta seluruh makhluk untuk sujud kepada Adam dan semuanya sujud kecuali Iblis. " Ya Rabb, dia tercipta dari tanah. Sedangkan aku Kau ciptakan dari api. Aku lebih baik dari dia".  Dan seketika itu Allah mengusir Iblis dari surga.  Lalu sang Iblis meminta keadilan kepasa Allah Yang Maha adil. Ia meminta agar di ijinkan untuk

Harap sebuah pengakuan

Hidup memang tak seindah pelangi yang ketika langit menangis dan air matanya reda. Ia hadir melengkapi kesedihan sang langit dan berkata  " sudah lega dengan tangisanmu kali ini? Tersenyum dan lihatlah aku yang penuh warna ini. Tidak kah kamu merasa lebih baik setelahnya?" Pelangi itu memang indah, tapi hatinya tak se indah dirinya karena sifatnya yang selalu mengharapkan pengakuan bahwa hadirnya adalah suatu keindahan. Ia lupa bahwa cahaya yang membias bersama air mata langit tertutupi oleh kesedihan dan menciptakan dirinya sebagai pelangi. Sama seperti hidup yang konyol ini. Semua orang mengharapkan pengakuan atas apa yang di milikinya. Setiap orang menginginkan pengkuan untuk atas kemampuannya. Hingga ia lupa di beri kemampuan untuk membantu sesamanya.  Bukan untuk pamer dan merendahkan orang lain? Jika pintar, iblis lebih pintar dari manusia Jika canggih, dunia iblis jauh lebih canggih dari manusia Jika di tanya tentang sejarah kehidupan

Aku ingin kembali

Suasana hening, karna ini sudah pukul 1 pagi, pantas saja tidak ada suara bising.  Aku tak bisa tertidur dan mataku tetap terjaga. Jadilah aku turun dan ke Cafe yang masih buka untuk mencari kopi latte kesukaanku.  Ternyata di cafe masih ramai. Maklum karena ini jakarta dan aku tinggal di sebuah komplek apartemen yang memiliki 26 unit tower.  Gabut, kalo bahasa gaulnya sih gitu. Anak milenial kalo gabut hal paling ampuh adalah main instagram.  Jariku terus menggeser - geres naik dan turun untuk mencari konten yang menarik.  Dan terlihatlah sebuah foto bersama dimana ada beberapa orang disana. Mereka adalah para pegiat muda yang memiliki visi dan misi untuk pendidikan indonesia yang lebih maju.  Sharing dan ngobrol publik tema yang mereka ambil untuk acara itu.  Perhatianku tertuju pada orang yang sebelumnya sudah ku kenal. Aku pun iseng stalking. Dan melihat biografi miliknya. Ada sebuah link video youtube. Jadilah aku klik dan berputarlah v

I Hate Mom

"Kalau kamu merasa menderita, apalagi mama yang menghabiskan seluruh hidup hanya untuk menjaga dan merawat kalian, disini aku yang menderita". Ucap mama penuh penekanan di setiap katanya "Itu pilihan Mom, itu pilihan mom untuk terus bersama dengan laki - laki brengsek itu".  Sebuah tamparan keras mendarat di wajahku, sangat keras hingga memerah. Wajah mama terlihat menyesal dan hendak memelukku, tapi aku segera pergi meninggalkan halaman belakang rumah.  ********** Ini sudah seminggu aku tak bersekolah, bagaimana mungkin bisa, aku tak punya uang. Aku tak mungkin minta sama bibi untuk uang jajan dan ongkos ke sekolah. Lagi pula, aku sudah tak memiliki tujuan dan cita - cita. Rasanya hidupku sudah hancur. Satu - satunya orang yang menjadi alasan kenapa aku bertahan sudah menghianati kepercayaanku.  Desir angin sore ini sangat membuatku hilang arah. Pikiranku terombang ambing seperti air danau itu menari - nari penuh irama mengiku

REVIEW "Telaga Biru Cigaru"

Gambar
Ngomongin liburan dan Weekend kayanya pas banget ya dan udah kaya sepasang kekasih yang gak bisa di pisahkan. Yapi kekasih halal loh ya, hehe. Tapi biasanya sih suka mikir - mikir kalau mau liburan ke tempat yang agak jauh seperti bogor atau bandung. Belom lagi aksesnya yang sulit di lalui angkutan umum. Makin - makin buat pangeran Fuyunghay.  Kalo liburan sih pangeran gak pernah neko - neko. Sambil menyelam minum air, sambil pulang cuci mata liat yang airnya biru. :)  Apa sih yang biru? Emang rumahnya di pinggir pantai ya?  Tenang, tenang...., hehe Pangeran itu rumahnya di Kabupaten Tangerang tepatnya di Cisoka. Nah disana itu lagi hits banget tempat wisata baru  dalam 3 tahun terkahir.                  Sumber foto : www. Flikr.com Namanya Telaga Biru Cigaru. Dulunya itu cuma bekas galian pasir dan menjadi viral karena sosial media. Karena peminatnya banyak dan semakin berdatangan membuat pemerintah daerah semakin giat untuk membangun dan

Memberi Melebihiku " Bagian 6 - END"

Ya Allah, tolong beri   Ibu Asih tempat yang layak di sisi-Mu, seorang ibu dengan hati dan jiwa luar biasa. Seorang manusia berhati malaikat yang tidak pernah mengeluh dengan keadaannya meskipun dirinya sangat renta. Seorang ibu dengan prinsip hidupnya   yang tak di miliki oleh benyak orang, pantang meminta dan selalu berserah kepada-MU. Pelukan hangatnya masih terasa   sampai sekarang. Banyak pelajaran hidup yang sudah ibu berikan kapadaku. Sangat banyak dalam waktu yang ses ingkat itu. Ketika banyak orang berlomba – lomba menunjukan apa yang di milikinya, mengejar   uang untuk menjadi kaya raya. Ibu dengan mudahnya mengatakan hanya ingin di kubur layaknya manusia. Hatiku teriris mendengar perkataan itu dari   bapak, rasanya mati pun jika tak memiliki sepeserpun uang, kita hanya di anggap sebagai bangkai   yang siap untuk di buang seperti bangkai hewan. Terimakaih banyak Ibu Asih, aku akan selalu mendoakanmu   dalam setiap ibadah   di sepanjang hidupku. Semu

Memberi Melebihiku "Bagian 5"

“Sudah sampai , “sahut bapak sambil menaruh gerobaknya. Aku melihat sebuah gedung besar dan tinggi di depanku. “ibu ada di dalam gedung ini,pak?! Tanyaku bingung. “Bukan di dalam, tapi di belakang gedung ini, Dek”, jawab bapak. Akhirnya, kami berjalan menuju gang kecil di sisi gedung   besar tersebut. Hari ini sudah cukup gelap   karena matahari   sudah terbenam. Tapi, semangatku cukup besar untuk bisa bersama ibu. “ itu tempat Ibu Asih”. Kata bapak yang ada di depanku   sambil terus melangkah pelan dan hati – hati. “Dimana,Pak? Tanyaku heran. “Mari sini.” Akhirnya bapak meraih pundaku dan menghentikan langkahnya. “Bu Asih sudah meninggal dunia tadi pagi, Dek. Sakit batuk menahunnya kambuh. Apalagi ini musim huja. Bu Asih kan tidurnya di emperan jalan, mungkin kondisinya lagi lemah, jadi dia nggak kuat menahan penyakitnya.” Ucap bapak sambiol menghela nafas panjang. Seketika aku diam, perasaanku sakit, sangat sakit,melebihi di pukuli atau di siksa oleh Bang Japar

Memberi Melebihiku "Bagian 4"

Ke esokan harinya, aku menunggu ibu dengan membawa   dua bungkus makan dari hasil ojek payung di terminal tadi pagi. Untung hujan, jadi aku   bisa membeli makanan untuk   ibu walau   Cuma dengan lauk seadanya. Kemarin aku makan sendirian, kali ini aku mau makan   bareng   ibu. Dengan semangat dan rasa   nggak sabar aku menunggu ibu. Dengan semangat dan rasa nggak sabar,aku menunggu   ibu tepat di bawah patung pancoran yang tinggi itu.  Ibu belum datang, mungkin sebentar lagi. Kata ibu, setiap   jam segini dia selalu   lewat tempat ini. Entah mengapa, aku merasa nyaman   dengan sosok   ibu yang lembut,hangat, dan menenangkan. Aku merindukan   sosok   itu dan terus menunggunya di situ. Namun, matahari sudah mau   terbenam, entah   sudah berapa lama aku disini, tapi ibu belum juga muncul, tapi ibu belum juga muncul. Kemana ibu? Apa ibu nggak mencari barang bekas hari ini, atau ibu sudah pulang ke emperan dekat taman itu. Atau justru ibu sengaja menghindari supaya nggak ketemu

Memberi Melebihiku "Bagian 3"

“ibu..., ibu mau nggak jadi ibuku?” tanyaku pelan. “Tentu mau, Nak. Ibu senan....,”balas ibu sambil tersenyum dengan muka berseri. Tanpa ragu aku memeluk ibu, dan ibu pun menyambutnya dengan mengusap rambutku penuh kelembutan.   “Berarti sekarang aku punya ibu, dong?” tanyaku senang. Lalu, ibu tertawa mengiyakan pertanyaanku, sambil terus mengusap rambutku. Aah..., rasanya aku mau terus bersama ibu dan menemaninya. “Oh iya, Bu , kalau aku mau ketemu ibu lagi, boleh nggak, Bu? Tanyaku. “tentu boleh, Nak, setiap hari ibu lewat sini, dan ibu sering mampir   di bawah jembatan ini. Lagi pula, kamu kan sudah jadi anak ibu, masa ibu gak mau ketemu sama anak ibu lagi”. Ucapnya lembut sambil tersenyum   dengan mana nanar. “Asyik terimakasih, ya bu!” kataku riang, di balas dengan ucapoan sama – sama dari ibu. Akhirnya dengan berat hati, aku meninggalkan ibu dengan gerobak tuanya. Aku nggak boleh takut untuk pulang. Aku harus mendengar   apa yang ibu bilang. “Baiklah

Memberi Melebihiku "Bagian 2"

“Lalu, kenapa kamu ada disini, Nak?”tanya ibu. “Aku kabur dari Bang Japar, Bu, anak dari nenek   yang mengasuhku. Aku sering di hukum dan di siksa. Aku di suruh mencari uang di terminal   dengan cara mencuri. Kalau menolak, aku di pukuli.” Aku lalu mengangkat pakaianku dan menunjukan   kepada ibu banyaknya luka dan memar   yang berbekas di badanku.  “Bang Japar sering bilang kalau dari bayi aku sudah sering jadi bayi sewaan untuk   teman temannya mengemis, dan hal itu masih terjadi di lingkunganku hingga saat ini......” Aku asyik bercerita dan ibu bertanya banyak hal kepadaku. Terlihat jelas raut mukanya   yang khawatir, dan aku belum pernah mendapat perhatian   seperti ini seumur hidupku. Kekhawatiranku sama ketika meliohat sosok ibu yang sudah lemah dan tua ini mencari barang bekas dengan mewndorong gerobak sendirian. “Kenapa ibu tidak mengemis saja? Pasti lebih banyak dan cepat dapat uangnya, Bu,” tanyaku Ibu tersenyum halus. “Nak, ibu mendapat uang da

Memberi Melebihiku "Bagian 1"

Namaku Amad, saat ini aku berdiri   di bawah kolong jembatan   kota jakarta. Mengelap keringat dengan menahan lapar luar biasa. Kota ini   sungguh sibuk dengan lalu lalang   kepulan asap kendaraan. “Nama patung itu Dirgantara, Nak, tapi orang – orang lebih kenal Tugu Pancoran”, kata seorang ibu   sembari menunjuk ke atas   sambil mendorong dan menarik gerobak   berisi barang bekasnya ke trotoar. Aku mengangguk pelan. “Sudah makan, Nak?” tanyanya lembut Aku diam , lalu menggelengkan kepala. “ini, makan punya ibu!” Aku mendekat dan mengambil bungkusan nasi tersebut. Aku makan tanpa ragu, di sudut mata aku melihat sang ibu tersenyum   memperhatikanku. “Apa ibu sudah makan?” tanyaku “ibu belum lapar, Nak. Sudah lanjutin makannya, kamu kelihatan lapar sekali.”             Sepanjang hari itu, ibu menceritakan banyak hal, termasuk suaminya yang sudah lama meninggal. Dan juga anak semata wayangnya yang hilang di banjir kanal timur waktu mencari barang bekas. Kini ibu

Prinsip itu?

Ngomongin soal prinsip, pasti banyak orang berfikir tipikal orang yang memiliki prinsip itu keras kepala, se maunya sendiri, dan susah di atur. Overall emang bener sih kaya gitu, tapi prinsip itu menurut saya lebih ke batasan dan rem dalam sebuah tindakan supaya kita gak melenceng terhadap apa yang menjadi tujuan kita dari awal. Misalkan, saya lulus SMA dan mau lanjutin ke jenjang sarjana, tapi kondisi keuangan gak support. Caranya adalah saya harus kuliah sambil kerja. Semua berjalan lancar awalnya, tapi di tengah jalan saya ketemu cewe yang idaman banget dan kita deket. Ada rasa pengen pacaran karena saking sayangnya, tapi resikonya kalau pacaran kuliah pasti ke ganggu, kerjaan apalagi. Akan sangat kacau ketika galau karena pacar dan itu sangat mempengaruhi kondisi mental dan juga aktivitas sehari hari. Jadi pada akhirnya di putuskan untuk gak pacaran, dan saya bilang " kalau hanya deket sebagai temen dan sahabat aku siap, tapi lebih dari itu maaf aku belum bisa. Ka

Cerita Konyol si Miskin

Hari itu, seluruh siswa riuh dan berbahagia. Hari dimana semuanya mengenakan pakaian terbaiknya sebelum hengkang dari sekolah tercinta. Senyum para guru yang berseri seri melihat anak didiknya penuh haru dan bangga. Nampak seorang wanita paruh baya dengan mengenakan batik dan setelan rok hitam, di padu dengan kerudung yang senada dengan batik itu yang membuatnya anggun di tambah dengan senyum bahagianya. Iya   dia bu Mumu, wali kelas kelas 12 IPA 1. Raut wajahnya sangat menggambarkan haru dengan senyumnya yang sedari tadi tangannya di cium oleh para siswa/siswi   di acara pelepasan siswa. Senyumnya pudar tat kala seorang siswa mencium tangannya tanpa   melihat wajah gurunya bahkan memalingkan wajahnya. Ialah Alfian, siswa kelas 12 IPA 1 yang menjadi murid kebanggaannya. Saat acara selesai, ibu Mumu berjalan ke ruang kantor dan tidak sengaja melihat Alfian yang sedang   berbincang dengan guru bidang kuriukulum yang terlihat bahwa   Alfian wajahnya murung. Segera setelah melihat i

Tentang Proses

Tentang Hidup dan Alasan untuk Berjuang Ingat, masa depan kita bukan di tentukan   dari apa yang orang tua kita punya sekarang. Kita bisa jatuh bisa juga bangun, bisa maju atau mundur jauh ke belakang. Dan hidup bisa cepat berubah   hanya dalam jentikan tangan! Pertanyaannya, apa yang sudah kita persiapkan? Hidup nggak cukup   hanya di rencanakan, harus ada yang kita lakukan. Dan masa depan berawal dari jalan cerita yang sedang kita buat sekarang. Susah atau senangnya nanti, kita yang menentukan Menciptakan Kesempatan Saya selalu coba melihat hal yang sama dari sudut pandang   yang berbeda. Karena   mengubah cara pandang akan menciptakan kesempatan. Berusaha   lebih keras bukan untuk berhasil, tapi untuk menjadi berharga. Hal itu lebih dari segalanya. Buat diri sendiri lebih bernilai. Keberhasilan bisa datang bahkan dengan cara yang tidak terduga. Kalah itu Perlu Seperti badai. Gagal adalah guru yang maha. Ia akan memaksa para

Tentang hujan dan Ibu Pertiwi

Hai, Bagaimana kabarmu Baik? Aku tau kau sedang terluka Aku mengerti hatimu sedang gundah Bagaimana tidak, Kulitmu terbakar, apa yang kau sayangi direnggut oleh mereka   yang tak punya hati Kepulan asap kian melekat dan membuat kau sulit untuk bernafas Lalu kau menangis tanpa air mata karenanya hujan tak kunjung turun Lalu kau marah, Kau guncang sebagian tubuhmu yang lain Dan kau pun menangis dengan bercucuran air mata Membuat langit iba dan turunlah hujan Kau menangis karena kemarahanmu   membuat manusia – manusia baik pupus Wahai ibu pertiwi, tenangkanlah hatimu Damaikalnlah jiwamu Sungguh kami sangat mencintaimu Sungguh doa kami siang dan malam untuk kesejahteraanmu Wahai manusia, bagaimana mungkin aku mampu untuk tenang Di saat negriku kemarau panjang dan kekeringan Tidak ada hujan yang mampu membuat tanahku tumbuh subur Aku kekeringan dari pemimpin yang membuatku hidup Ia lah hujan seungguhnya melebihi hujan   dari langit.

Kata Mutiara untuk pejuang masa depan

Modal Terbesar Manusia Modal terbesar manusia itu berfikir   dan bergerak. Percuma   punya modal tapi   gak bisa berfikir dan gak mau bergerak. Mungkin, modal bisa di cari, tapi potensi diri yang susah di temui! Kemauan hebat sering berbanding lurus dengan ketakutan kuat. Bukan keadaan yang harus di taklukan, tapi ketidak yakinan   dengan apa pun   yang kita lakukan. Nggak   harus punya “apa” untuk bisa menjadi “siapa” karena tantangan   itu di taklukan, bukan di takutkan! Usaha Bukan Untuk Para Pengecut Kalau mau usaha, harus punya modal. Tapi, sekali lagi bukan uang modal satu – satunya. Berikir, berani, dan bergerak adalah “ modal utama” manusia. Punya uang sekarung tapi   modal utamanya gak punya ya percuma. Usaha besar, labanya besar sudah biasa. Usaha kecil labanya besar itu baru luar biasa. Dan gak ada yang gak mungkin! Harus mulai darimana kalau mau usaha? Tentu dari bergerak, dan bertindak! Tapi kalau gagalk bagaimana? Ya sudah ja

Jack Ma “Kesusahan adalah peluang”

                 Ada hal menarik yang pernah di sampaikan oleh Jack Ma, CEO   dari Alibaba, e-commerce terbesar di dunia yang membuatnya   menjadi salah satu orang terkaya di dunia dan terkaya no 1 di China. Dia bercerita bahwa pada 1994, dirinya berkumpul bersama 24 temannya membahas bisnis. Dia berkata akan memulai bisnis internet. Nyatanya 23 orang menolak idenya. Mereka berkata “ ini adalah ide bisnis yang sangat bodoh. Kamu tidak tahu apa – apa tentang komputer.  Dan memang benar, Jack Ma   punya satu rahasia, kalau ada suatu peluang dan semua orang percaya itu bagus atau semua orang menyukainya, lupakan. Itu bukanlah peluang emas kita. Peluang besar sering datang justru dari berbagai penolakan. Jack Ma   sering di tanya. “lalu, dimana peluang bagus itu ada?” Dia menjawab, peluang bagus selalu   bagus di balik keluhan seseorang. Jack Ma merasa beruntung mengenal langsung orang – orang seperti Bill Gaes, Larry Page dan Mark Zuckerberg. Perbedaan mereka   dengan o