Memberi Melebihiku "Bagian 4"
Ke esokan harinya, aku menunggu ibu dengan membawa dua bungkus makan dari hasil ojek payung di
terminal tadi pagi. Untung hujan, jadi aku
bisa membeli makanan untuk ibu
walau Cuma dengan lauk seadanya.
Kemarin aku makan sendirian, kali ini aku mau makan bareng
ibu. Dengan semangat dan rasa
nggak sabar aku menunggu ibu. Dengan semangat dan rasa nggak sabar,aku
menunggu ibu tepat di bawah patung
pancoran yang tinggi itu.
Ke esokan harinya. Aku datang lagi. Sama seperti kemarin, aku
menunggu di tempat itu selama beberapa jam sampai akhirnya dari seberang dan
kejauhan aku melihat sosok yang ku
tunggu – tunggu muncul dengan gerobak tuanya. Ahhh.akhirnya ibu datang ,
senaaaang sekali. Aku ingin menyambutnya dan bisa makan.
Lalu, dia semakin mendekat. Sosok itu terlihat semakin jelas,
tapi ternyata itu bukan sosok yang aku tunggu. Itu bukan ibu, melainkan seorang
laki – laki dengan topi bulat yang sedang mendorong gerobak milik ibu di seberang jalan. Dengan sedikit kecewa, aku pun menyebrang
berlari mengahmpirinya.
“Maaf pak, bukankah gerobak itu punya seorang ibu??, tanyaku
sopan.
“Adek siapa?” tanyanya penasaran
“Aku...., hmm..., aku baru saja jadi anak angkatnya kemarin, pak,” jawabku
setengah ragu, lalu dia meminggirkan gerobaknya.
“Bu Asih nggak ada, Dek.”
Oooh namanya Bu Asih, ucapku dalam hati, aku terlalu
senang saat mengobrol bersama ibu sampai lupa menanyakan namanya.
“Hari ini ibu nggak
mencari barangbekas ya, pak? Lalu, sekarang ibu dimana, pak? Aku mau ketemu
ibu”. Kataku bersemangat.
“Ibu Asih sudah nggak mencari barang bekas lagi Dek,” jawab
bapak.
“Maksudnya, pak? Ibu sudah ada pekerjaan baru? Tantaku
bingung.
“Adek mau ketemu dengan Ibu Asih?! Tanyanya “Mau banget Pak” jawabku cepat dan
Yakin. Lalu bapak yan baik hati itu
mengantarku menemui ibu. Aahg, hatiku senang sekali walaupun aku masih
penasaran dimana Ibu dengan pekerjaan barunya itu. Aku berjalan di belakang
bapak yang sedang mendorong gerobak. Cukup jauh kami berjalan menelusuri banyak
kendaraan yang berbaris tanpa aturan.
Komentar
Posting Komentar