Aku ingin kembali
Suasana hening, karna ini sudah pukul 1 pagi, pantas saja tidak ada suara bising.
Aku tak bisa tertidur dan mataku tetap terjaga. Jadilah aku turun dan ke Cafe yang masih buka untuk mencari kopi latte kesukaanku.
Ternyata di cafe masih ramai. Maklum karena ini jakarta dan aku tinggal di sebuah komplek apartemen yang memiliki 26 unit tower.
Gabut, kalo bahasa gaulnya sih gitu. Anak milenial kalo gabut hal paling ampuh adalah main instagram.
Jariku terus menggeser - geres naik dan turun untuk mencari konten yang menarik.
Dan terlihatlah sebuah foto bersama dimana ada beberapa orang disana. Mereka adalah para pegiat muda yang memiliki visi dan misi untuk pendidikan indonesia yang lebih maju.
Sharing dan ngobrol publik tema yang mereka ambil untuk acara itu.
Perhatianku tertuju pada orang yang sebelumnya sudah ku kenal. Aku pun iseng stalking. Dan melihat biografi miliknya. Ada sebuah link video youtube. Jadilah aku klik dan berputarlah video tersebut.
Video tersebut di ambil sekitar 5 tahun yang lalu. Di sebuah pulau kecil di selatan indonesia. Temanku bertugas sebagai Pengajar muda waktu itu. Dalam video tersebut. Ia pun menceritakan semua aktifitas mengajarnya.
Seketika, aku menangis dalam diam.
Air mataku menetes.
Rasanya aku juga ada disana, berbaur dengan para pejuang pendidikan.
Aku malu pada diriku sendiri. Di saat aku sudah tau bahwa pendidikan di negri ini butuh banyak orang untuk menopang generasi yang lebih baik. Namun aku sendiri hengkang dengan ke egoisanku mengejar apa yang aku impikan.
Bukankah sebaik - baiknya manusia adalah mereka yang memiliki manfaat untuk banyak orang .
Iya, memang seharunya seperti itu.
Tapi, aku berjanji hingga waktunya tepat dan semua pendidikanku sudah selesai.
Aku akan kembali untuk mengabdikan diri pada Negri ini
Komentar
Posting Komentar