Senja Nadia "Akad"



        Hari ini semua berkumpul dalam sebuah acara sakral. Ya, apalagi kalau bukan hari dimana aku melepas masa lajangku. Sungguh aku sangat beruntung memiliki sosok lelaki yang sebentar lagi akan menjadi Imam untuku.

"Sudah siap princes?" tanya seseorang di ambang pintu kamarku yang kemudian berjalan mendekatiku.

     Aku membalikan badan dan melihat siapa yang berbicara, dan ternyata itu adalah Ana, sahabatku yang selalu setia ada di sampingku. Akupun memberikan senyuman hangat untuknya. 

Belum juga aku berbicara, Ana melontarkan pujian yang membuatku seperti mau terbang.

"Kau sangat cantik Nad, aku saja sampai pangling melihatmu". ucapnya dengan senyuman kemudian memutar tubuhku.

"Ahh, kau ini bisa saja An. Hari ini aku akan menikah, bisa kau berikan waktumu untuk menemaniku sampai selesai acara ini..?, jujur aku sangat gugup dan butuh teman untuk mengiburku." aku memohon pada Ana dan di balas dengan pelukan darinya.

" hmmm, Jangan Khawatir sayang, aku akan tetap berada di sampingmu selamanya". Ana memeluku erat, sangat erat dan ia pun meneteskan airmata haru.

Tak lama kami melepaskan pelukan dan ibuku masuk ke dalam.

"Kaka, ayo, calon mempelai pria sudah ada di depan".

Aku hanya mengangguk bahagia, dan segera mengikuti ibuku untuk segera bergabung ke bawah di ikuti Ana yang memegangi ekor gaun pengantinku.

Aku dan Fahri di dudukan di depan penghulu, dan acara sakralpun segera di mulai.

" Saya terima nikahnya Nadia Rahmi binti Basir dengan maskawin yang di sebutkan dibayar tunai". Ucap Fahri dengan lantang di hadapan seluruh hadirin yang ada.

       Setelah Akad di laksanakan, akupun di pakaikan cincin emas yang memiliki permata di ujugnya. Semua tersenyum dan memberikan selamat. Acara resepsi memang di lakukan selepas akad, karna agar lebih menghemat waktu.

      Dalam riuhnya tamu dan alunan musik yang mengiringi acara bahagiaku ini, aku melihat sosok laki laki tampan yang sangat aku kenal. Iya , dia Raka. Seseorang yang pernah mewarnai hidupku dengan senyuman, dan juga orang yang melukiskan luka untuku, dan orang yang telah membuatku selemah ini. 

         Aku mencoba menghiraukannya tapi, ia sukses membuatku salah tingkah.
"Selamat ya, semoga menjadi keluarga yang samawa". ucapnya yang di ikuti orang di belakangnya yang tak lain adalah kekasihnya.
Ada rasa sakit yang sangat dahsyat, aku memang sudah melupakannya, tapi melihatnya hadir disini hanya membuat suasana hatiku kacau.

Komentar

  1. Wkwk dengar judulnya ada senja langsung auto mampir sini aku. Jadi baper 😅😅

    BalasHapus
  2. Masa yang lalu harus di tutup rapat, terus semangat melangkah ke masa depan yang lebih indah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi " Pemilik Mahkota Ratu dari Surga"

Air putih atau teh dan kopi?

Kecewaku tak berujung "simpang jalan part I"