Review bedah tulisan ODOP Bacth 7 "Nottingham''
Apa yang kalian pikirkan kalau mendengar kata bedah?
Hmmm, mungkin yang ada di bayangan kita Bedah Rumah yang biasa ada di tv kalau sore hari. Dimana yang tadinya rumah itu jelek tiba tiba menjadi bagus hanya dalam satu hari pengerjaan. Meskipun hanya rumah semi permanen, tapi lebih layak untuk di huni dari pada sebelumnya. Sebetulnya hanya untuk mempercantik dan memperbaiki saja, membuang yang di rasa tidak penting dan menambahkan sesuatu yang di anggap cocok untuk rumah tersebut.
Nah, bagaimana kalau dengan kata bedah buku ?
Kalau di lihat dari cara kerja dan fungsinya si sama saja. Rumah menjadi tempat kita pulang dan beristirahat, tentunya butuh kenyamanan agar kita betah dan santai ketika di rumah. Sama seperti buku atau tulisan, kita butuh kenyamanan dalam membaca dan juga memahami alur cerita dari tulisan tersebut sehingga kita bisa memahami isi dan pesan dari tulisan tersebut.
Satu bulan terahkir saya bergabung dengan komunitas ODOP (One Day One Post), dimana komunitas tersebut merekrut anggotanya dengan syarat harus menulis dan juga memposting setiap tulisannya baik itu artikel, cerpen, puisi, atapun review pengalaman pribadinya. Setiap minggu akan di berikan tantangan dan juga akan di bedah tulisan setiap anggotanya.
Peserta di bagi ke dalam beberapa kelompok, dan saya masuk ke dalam kelompok ''Nottingham''. dalam group tersebut ada 4 orang senior yang di sebut dengan PJ yang mana mereka adalah sudah anggota sah komunitas ODOP bacth sebelumnya.
Pekan pertama, tulisan saya yang berjudul "Makna Totalitas" menjadi giliran pertama untuk di bedah. Sudah bisa di duga si sebelumnya, kalau pasti yang di bedah itu tentang typo, tanda baca dan cara penulisan yang mungkin kurang mantap lah. Dan benar saja, saya di bom bardir oleh mereka,
Salah satu PJ yang bernama Ka Floren dengan detail mengomentari semua kesalahan penulisan kata perkata. Setelah itu ka Febri Ika mengomentari alur ceritanya yang mungkin di rasa kurang masuk atau gantung sehingga cara penyampaiannya sedikit kurang pas. Itu dari PJ, dari teman seperjuangan juga ada mba Marita Ningtyas yang sudah berpengalaman di dunia kepenulisan mempertanyakan pesan yang ingin di sampaikan itu apa?. Duh, rasanya mati kutu, hahaha
Tapi, memang sadar sih, nulis artikel itu memang hanya 30 menit menjelang tidur, terlepas dari alasan kesibukan di luar, Saya cuma pengen bertsahan aja di komunitas ini. Mangkanya, kadang mikir yang penting nulis dan bisa memperpanjang nafas.
Selesai bedah tulisan detik itu juga langsung di berikan PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ) oleh kanjeng mba Florent :) . Terimakasih mba untuk perhatiannya, hehe
Banyak si kesan dan pesan dari bedah tulisan itu. Tapi initnya adalah sama - sama belajar dan juga saling berbagi pengalaman.
Doakan untuk selalu bisa konsisten dan juga lapang dada dalam menerima kritik dan masukan. Karna terkadang kita mengganggap diri sendiri benar, padahal kita salah besar :)
Komentar
Posting Komentar