Kecewaku tak berujung "Angin pantai part I "
"ngh". Nathan menggumam dalam tidur yang cukup lama, perlahan matanya mulai di buka dan di lihat Bastian dan Nabil yang sedang tertidur di samping kanan dan kirinya. Dengan lemah dan suaranya yang parau ia mulai membuka suaranya membangunkan kedua sahabatnya dan menepuk tangan mereka.
"kenapa mereka tak ada yang bangun, apa aku sangat menyusahkan mereka..?". Batinnya dan akhirnya pikiran iseng mulai meracuni otaknya. Ia menjaili nabil karna posisinya yang lebih dekat dengan Nathan, tangannya menutup hidung sehingga mpunya tak bisa bernafas dengan sempurna dan akhirnya terbangun. Nathan hanya tersenyum dalam lunglai sedangkan nabil kaget saat terbangun di dapati Nathan yang sudah sadar dan melemparkan senyum hangatnya.
"Tidurlah lagi, aku rasa kau sangat kelelahan". senyum Nathan pada nabil dengan sedikit mengacak rambut nabil
"Anggh, jangan khawatir aku baik - baik saja, kau yang harus kita perhatikan". Nabil dengan suara agak tinggi dengan wajahnya yang sedikit marah membuat Bastian ikut terbangun
"eh, kau sudah sadar, bagaimana keadaanmu apa ada yang terluka..?". Bastian meneliti setiap celah tubuh Nathan dan membuatnya sedikit risih.
"Sudah, kalian berlebihan sekali. lihat aku baik baik saja aku ada bersama kalian disini, ya walau di rumah sakit". Jawab Nathan menengahi kekhawatiran mereka, dan sukses membuat para sahabanya semakin khawatir saat suaranya semakin parau dan lemah. Dengan cekatan salah satu dari mereka memanggil dokter untuk memeriksanya.
"keadaannya cukup baik, dan kita lihat hingga sore nanti, kalau sudah bagus, boleh pulang". Ucap dokter setelah memeriksa Nathan
"Apa dok..?, dia ini terlihat lemah dan pucat sekali, bagaimana bisa dokter menyuruhnya pulang dalam keadaan seperti ini..?". Balas nabil dengan suara sedikit tinggi
"Dia tidak kritis, dia hanya perlu istirahat cukup dan menjaga pola makannya, dan yang paling penting jaga psikologisnya, karna itu sangat penting dan dia butuh hiburan dan membangkitkan percaya dirinya. Dia akan cepat sembuh jika berada dalam lingkungan yang hangat dan udara yang segar dan bersih". jelas dokter menerangkan kondisi kesehatan Nathan.
"Baik dok, terimakasih atas bantuannya". Ucap Bastian dan segera pergi dari ruangan dokter dengan menarik tangan nabil dengan sedikit keras.
*bersambung ke part II"
Ngga Sabar nih lanjutan nya
BalasHapusDuduk manis di sini. Menanti cerita selanjutnya.
BalasHapusPenasaran kisah selanjutnya nih ....
BalasHapus