Menulis itu sebuah ekspresi





Life Is Hard 

Iya, hidup itu keras bukan. Bahkan ketika kita telah meluruhkan semua kemampuan kita untuk mencapai apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita dapat?

Hanya berbuah kekecewaan, berusaha bangkit dan kembali meniti asa dalam kondisi badan yang penuh darah karna sayatan - sayatan kekecewaan yang belum kering. 

Iya, itulah kehidupan bagi kita yang terlahir dalam segala keterbatasan. 

Tapi, apa hubungannya dengan menulis?
Memang tak ada, namun ide menulis muncul karna kenangan, kekecewaan, perasaan dan apa yang kita lihat sebagai kata kunci untuk sebuah tulisan. 

Saya lebih senang menulis fiksi, melukis cerita dengan tinta air mata. Saya juga senang menulis cerita yang memiliki nilai kehidupan. Nilai - nilai yang menjadi karakter saya dan lingkungan yang sedang saya hadapi. 

Saya tidak perduli dengan perkataan orang lain. Karna saya menulis hanya ingin berbagi. Bukan karna ingin di lihat apalagi hanya untuk pencitraan. 

Saya sekolah Teknik mesin, kuliah ekonomi dan melanjutkan ke ilmu sosial. Tidak memiliki hubungan dengan sastra ataupun dunia kepenulisan. 

Tapi, menulis adalah kepribadian saya, cara saya ber ekspresi meluapkan emosi.

Saya penulis fiksi, menulis berbagai cerita dengan berbagai latar kehidupan nyata. 

Saya punya harapan besar menjadi penulis yang karyanya bisa di buatkan sebuah film. Dan karya itu adalah tentang saya, tentang si cacat yang kehilangan rumahnya, tentang si anak yang kehilangan keluarganya. 

Tentang, si anak gembala yang kehilangan domba - dombanya .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi " Pemilik Mahkota Ratu dari Surga"

Air putih atau teh dan kopi?

Impossible is Nothing