Ceu Mumun dan Ceu Maemunah



Sumber Photo : Pickluck.com

Ceu Mumum dan ceu maemunah
Suatu pagi, ceu odah hendak ke pengajian rutin yang di adakan rutin setiap hari Ahad di masjid raya di kampungnya.
Ceu odah sudha di majsid dan siap dengan  Mik yang di pegangnnya untuk memanggil para ibu ibu yang belum  datang di pengajian.

Huuh, dasar ibu Ibu kenapa harus di panggilin dulu baru mau datang ke masjid’ kesal ceu odah.
“asalamualaikum, ibu ibu, hari ini biasa kita akan ada pengajian rutin di masjid raya. Untuk Ceu maemunah, ceu mumun, Ceu Onah dan Ceu meni  segera ke masjid ya. Wasalamualaikum”.


“Nah, Ceu odah sudah memanggil. Ayo kita kemon   Ceu maemun” Ucap ceu mumun semangat
“Hayu ceu” jawab ceu maemun


Di tengah perjalanan, ceu mumun sangat memperhatikan gamis yang di pakai oleh ceu maemun dan mulailah ia penasaran dan menanyakan sesuatu.

“eh ceu, beli baju dimana kos bagus banget”
“eh, iya ceu kemarin saya beli di toko Zara, mahal loh. Limited edision, tapi kebetulan sagi sale kemarin. Hehe”.
“ oh, iya ceu yang di toko sebrang itu yah?”
“iya betul ceu”.

Ya Allah itu kan baju yang aku  pengen beli dari sebulan lalu’ kesal ceu mumun
“eh ceu, maaf saya kelupaan aer saya di kompor belum di matiin. Sebantar nanti saya nyusul ya ceu”.
“oh iya ceu, hati – hati nanti kompornya meleduk”.
Dengan santai ceu maemun ke masjid dan betremu dengan rombongan ibu – ibu yang lain di perjalanan. Sedangkan ceu mumun dengan wajah yang kesal dan cemberut menganggat gamis  yang di pakainnya se lutut kaki dan berjalan secepat kilat menuju rumah.

Sesampainya di rumah, ia membuka pintu dan terlihat sang suami yang sedang bersantai menonton siaran yang di sukainya.
“Akaaaaaaaaang” ceu mumun beriak membuat sang suami terkaget.
“Tuh kang, ceu maemun beli gamis aru, baguuuus. Itu gamis eneng udah kepengen dari lama kang. Kumaha atuh hati eneng nyelekit liatnya kang”. Ucap ceu mumum penuh drama

“Sabar atuh neng, baru baju. Eneng pengen apa aja  akang kasih. Kan Akang belum gajian, nanti setelah gajian ya”.

“ hmmmm”
“Hmmmm apa?”
“yaudah deh kang, iya”
“Tapi eneng kredit aja sama ceu Oneng. Neng penge bajunya sekarang”.

Akang pun hanya tepok jidat dan geleng – geleng kepala.
Ckckck emang dasar  ibu – ibu kalau sudah kumpul pasti pulang ada yang di ambekin.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi " Pemilik Mahkota Ratu dari Surga"

Air putih atau teh dan kopi?

Impossible is Nothing